Sunday, October 01, 2006

DARI HARAJUKU MENUJU CAHAYA 2

Konon kata partnerku, hanya dengan uang seadanya. Gadis muda ini nekad pergi ke Bandung. Tanpa kerabat maupun saudara. Ingat, usianya baru 18 tahun cing ! Dan kabarnya kini ia tinggal dengan orang tua angkat (entah bagaimana ceritanya, yang jelas kami bersyukur dia sudah punya tempat tinggal)

Baru dua hari, semenjak pertemuan itu. Dan kabarnya hari ini ia akan datang untuk mendapatkan sedikit pengarahan dari partnerku. Karena tugas itu bukan tanggung jawabku, maka akupun datang agak siang ke kantor tercinta.

Langkahku sedikit melambat, saat melihat hal yang agak asing dari kejauhan. Di kantor, terlihat ada 2 orang gadis berjilbab sedang mengobrol santai. Yang seorang adalah karyawati kami. Tapi siapa gerangan yang seorang lagi ?

Itu Echa...!

Subhanallah, Allah-lah yang membolak-balikan hati. Allah-lah yang Maha memberi hidayah. Penampilannya jauh berubah, jauh sekali berubah. Kini bukan gaya harajuku yang kita dapati darinya. Melainkan pakaian rapi menutup aurat, dengan jilbab terulur hingga ke dada. Dan itu terjadi dalam dua hari !

Penasaran, maka aku bersama partnerku pun memintanya menceritakan kisah apa yang terjadi dalam dua hari ini. Jawabannya sederhana. Echa tiba-tiba aja pengen, katanya dengan gaya bicara remaja yang masih manja. Disinilah makna mahalnya sebuah hidayah kurasakan, benar-benar hanya hak Allah-lah hidayah bisa datang menelusup ke hati hambanya.

Echa melanjutkan, katanya, kini setiap maghrib ia mendapatkan pengajaran iqra dari Bi Ibah. Pembantu rumah tangga di rumah orang tua angkatnya. Kenapa iqra ? Karena sejak kecil pelajaran Al Quran jarang sekali ia dapatkan. Maka wajar bila ia dulu berpenampilan seperti itu, modis dan sexy. Karena darimana pula tata cara berpakaian muslimah ia ketahui? Dan, siapa pula yang mendakwahinya?

Demikianlah Echa, seorang gadis belia. Dari harajuku menuju cahaya. Banyak hikmah untuk kita renungkan...

2 comments:

Anonymous said...

manusia mas selalu melihat dengan tatapan mata telanjang, jarang sekali bisa menembus kedalaman hati, itu juga yang terjadi pada saya, btw titip salam untuk echa semoga ia semakin hari semakin baik yah, untukmu juga, rasanya u mesti kenal sahabat baik saya munawir kulihat kalian punya kesamaan...salam

ichich said...

well, Allah works in a mysterious ways...sometimes funny ;)