Sunday, October 29, 2006

JANGAN BERHARAP MOMENTUM 2

Seperti biasa, kami para ikhwan ke masjid buat shalat shubuh. Nah ternyata selepas shubuh mereka tidak langsung beranjak balik ke kampus, tapi dzikir dan tilawah hingga terbit matahari. Padahal jarang loh ada anak muda yang tahu hadits ini:

Barang siapa yang shalat shubuh berjamaah, kemudian duduk berdzikir sampai terbit matahari, kemudian shalat dua rakaat maka dicatat baginya (pahala) haji dan umrah secara sempurna, sempurna, sempurna.
(HR Imam At Tirmidzi, Kitab Al Jumah nomor 586, Imam Tirmidzi mengatakan hadits ini hadits hasan gharib. Menurut Syekh Al Albani -rahimahullah- hadits ini kedudukannya hasan. Lihat Shahih At Targhib wat Tarhib nomor 461)

Yang bikin mau nangis adalah, keadaan seperti inilah *aktifis dakwah yang kuat dalam ibadah* yang saya impikan saat menjadi pengurus dahulu. Dulu mah, BEBERAPA pengurus teras, menyambut adzan saja sulitnya minta ampun. Tapi sekarang, subhanallah, kami diwariskan adik-adik yang begitu tinggi semangat keislamannya. Bahkan saat saya ngobrol dengan salah satu dari mereka, ada yang sudah hafal tiga juz! Dulu mah, tilawah aja jarang. Cape deh...

Hikmah yang bisa diambil ialah, jangan pernah berharap momentum puncak akan datang saat kita terlibat dalam sebuah proyek dakwah. Karena biasanya, kalau momentum itu tidak datang, kekecewaan lah yang akan muncul. Kerjakan saja sepenuh hati. Biarkan Allah memilih momen tersebut bagi siapa yang dipilihNya.

Iya ya, jadi keingetan. Memang sih dulu Islam jaya saat kepemimpinan Rasulullah. Tapi harus kita akui bahwa saat kepemimpinan Umar lah hampir separuh dunia ini berada dalam naungan Islam. Ekspansif. Allah memilih momen puncak tersebut kepada seorang Umar bin Khattab.

Tapi saya yakin, bahwa Rasul telah membayangkan hal tersebut jauh sebelumnya. Inilah dimana ciri kepeminpinan adalah saat impian mendahului sang zaman *CIEH*. Maka, jangan berharap momen, jangan ingin dikenang sejarah, jalani saja dengan ikhlas...

No comments: