Wednesday, August 16, 2006

PAK UMAR, JOMBLO EH JOMPO KEREN!

Ash Shalaatu Khairum Minan Nauu..mm Jika sahabat kebetulan terbangun disubuh hari, cobalah untuk mulai sekali-kali shalat berjama’ah di masjid. Dan perhatikan tamu-tamu yang memenuhi undangan Allah untuk menghadiri pertemuan yang agung denganNya. Niscaya didalam istana bernama masjid itu, kita akan mendapati banyak tubuh-tubuh ringkih termakan usia. Dan barulah kita sadar bahwa masjid telah berubah menjadi panti jompo.

Dari sekian bapak-bapak, ada satu orang yang cukup menarik perhatianku. Menurut orang-orang sih namanya pak Umar. Kutaksir usianya sekitar 80 tahunan. Giginya tinggal beberapa, tubuhnya mulai bungkuk, tarikan nafasnya sudah memberat, dan langkahnya terlihat lambat. Namun, hal tersebut justru semakin menambah kekagumanku pada beliau. Setahuku, shalat shubuh berjama’ah di masjid tak pernah beliau tinggalkan. Lengkap dengan shalat sunnah fajarnya.

Kalaupun absen, biasanya itu disebabkan beliau sedang berada di rumah anaknya yang diluar kota karena istrinya sudah meninggal. Padahal, jarak rumahnya ke masjid lebih jauh daripada jarak rumahku. Aku saja yang rumahnya dekat sering ketinggalan rakaat pertama karena sering menunda-nunda beranjak dari tempat tidur.

Pernah aku mengobrol ringan dengan beliau. Satu hal yang paling kusuka adalah saat beliau tertawa, lucu melihat giginya yang tinggal beberapa. Dari perkenalan kami selama ini, aku semakin yakin bahwa beliau adalah seseorang yang luar biasa. Seorang ringkih bersemangat baja. Katanya, beliau biasa bangun jauh sebelum adzan shubuh dan shalat malam sedapatnya. Lalu jika kuamati apabila beliau sedang membaca Al Quran di masjid, nafasnya justru panjang. Sehingga ayat yang dibaca berhenti tepat pada tempatnya.

Dan hebatnya lagi diantara bapak-bapak yang lain, beliau adalah satu-satunya yang tidak berkacamata. Subhanallah. Malu, malu rasanya setiap kali melihat beliau. Aku yang masih muda justru kalah oleh semangat seorang kakek dalam menjemput cintaNya. Tak terbayang, bagaimana kedudukannya di akhirat kelak. Mungkin langkahnya yang lambat sekarang, justru akan membuatnya melesat di hari penghisaban kelak.

Relakah kita ikut ambil bagian dalam berubahnya masjid menjadi panti jompo?

Rasulullah SAW bersabda : Shalat berjamaah dilipatgandakan duapuluh lima/duapuluh tujuh kali dari sholat sendiri di rumah atau di pasar. Yang demikian itu karena jika seseorang menyempurnakan wudhu kemudian keluar menuju masjid, tiada ia melangkahkan kaki melainkan diangkat satu derajat dan dihapus satu dosanya. Dan bila ia shalat, malaikat senantiasa mendoakannya Allahumma Sholli ‘alaihi Allahummarhamhu (Ya Allah berilah hambamu ini kebaikan dan rahmat) selama di tempat sholat itu ia tidak berhadas
-HR Muslim-

No comments: