Thursday, May 31, 2007

ANGGAPAN YANG MEMBIUS

Sebelumnya, saya ingin berterimakasih kepada mas agung dan mama rafi atas tanggapannya pada tulisan terdahulu (Siapa yang anda ajak 2)

Ada yang pernah ikut reuni? Bareng temen se-SD, SMP, SMA, atau organisasi dimana kita dulu pernah gabung disana? Saya yakin kita semua pernah, minimal pas ngumpul bulan ramadhan. Nah biasaya pas pertemuan kayak gitu suka ada temen kita yang jadi pusat perhatian. Nah, kemaren-kemaren saya pertama kalinya dalam hidup mengalami hal tersebut.

Saya yang asalnya nobody, mendadak dangdut, eh, mendadak dianggap makhluk sukses HANYA karena profilnya pernah dimuat sebuah media regional sebagai mahasiswa yang memulai bisnis sambil kuliah.

Dianggapnya saya udah bisa mandiri secara finansial dan banyak duit (Amien). Dianggapnya saya udah jago dalam seluk beluk dunia persilatan, eh, perbisnisan (Amien). Dan parahnya, mereka menganggap ”kantor” dimana saya ngontrak adalah sebuah tempat yang mentereng dan diisi oleh banyak pegawai (Amien). Hidup pak Amien, lho !?

Ok lanjut, nah, jelas aja saya serba salah dong,
Dibilang seneng, iya...da hati mah ngga bisa dibo’ongin
Dibilang malu, iya banget... da kenyataannya jauh pisan

Mungkin emang gitu kali ya tabiat segelintir *saya tidak mau meng-generalisir* masyarakat kita. Bener-bener menilai orang SEPENUHNYA dari tampilan luar.

Padahal aslinya, kuliah masih dibayarin mami papi, cieh mami papi gitu loh!
Usaha belum ada izin resmi, masih underground
Pencatatan keuangan masih di buku sinar dunia, belum pake software
Ukuran kantor cuma sekitar 3 meter persegi, dibatesin lakban item
Itupun numpang di sebelahnya tukang fotokopi
Meja satu, kursi tiga, lemari satu, cuma itu inventarisnya
Pendapatan? Masih gedean pengajar daripada saya, jauh

Dimuat di koran pun bener-bener bukan sesuatu yang saya ikhtiarkan. Ceritanya saya pernah bikin sebuah pelatihan dasar tentang keislaman. Ternyata salah seorang pesertanya adalah wartawan muda. Selepas pelatihan tersebut, kami jadi sering ketemu bareng di pengajian. Sampai pernah itikaf bareng. Akhirnya ditawarin deh buat diwawancara. Masa nolak...Nah, gitu prosesnya, bener-bener Allah yang ngatur itu mah. Bukan karena prestasi saya.

Tapi harus diakui, diantara harta tahta wanita, kelemahan saya ada di tahta. Makanya saya bersyukur masih Allah kasih temen dan sobat deket yang JAUUUH lebih prestatif dari saya. Mau akademisnya, mau kepemimpinannya, mau kesolehannya, mau kegantengannya *Plis dong*

Selain itu saya bersyukur karena tiap Kamis bada Isya di 102.7 FM, Aa Gym terus istiqomah selama sekitar duapuluhan tahun ngisi kajian ma’rifatullah. Luar biasa ya, bisa istiqomah duapuluh tahun walau badai fitnah terus menghadang. Subhanallah...

Salah satu esensi dari tausiyah beliau yang pekan kemaren menurut saya adalah bahwa

ANGGAPAN ORANG LAIN ITU SAMA SEKALI TIDAK MENAMBAH MAUPUN MENGURANGI KEMULIAAN KITA

Intinya mah walaupun...

Orang nganggap kita pinter, kita ngga bakalan nambah pinter tuh
Orang nganggap kita bodo pun, IQ kita ngga mungkin ngurangin
Orang nganggap kita soleh, belum tentu Allah nerima amal kita
Orang nganggap kita ahli maksiat pun, catetan amal soleh kita ngga bakal hilang
Orang nganggap kita kaya, ngga bakal tuh harta kita nambah
Orang nganggap kita miskin pun, ngga mungkin bikin rezeki ngurangin

Jadi waspadalah, yang namanya ”anggapan” itu sangat berbahaya. Bisa membius, membuat kita berhenti belajar, berhenti beramal, karena merasa puas setelah dapet pujian atau bahkan merasa putus asa karena anggapan negatif orang.

Hidup mah, biasa-biasa aja lah.
Kan katanya manusia itu
berasal dari setetes mani,

akhirnya jadi bangke,
kemana-mana bawa tai

So, masih pantes buat sombong, pamer, pengen eksis?
Cape deh...

Saturday, May 26, 2007

SIAPA YANG ANDA AJAK 2

Oya sebelum tulisan ini dilanjutkan, saya ingin berterimakasih kepada Afin, Ari, Nuni, Suci, dan Ilham atas tanggapannya di tulisan yg lalu (sidang magang).

Ok lets start !


3. Siapa yang mengajak saya pertama kali "masuk Islam" ? Ibu bapak saya muslim, tetapi saya baru bener-bener tahu bahwa Islam itu adalah karunia terbesar, yang mengatur hidup kita agar selamat dunia akhirat, detail dari mulai masuk kamar mandi hingga mengurus negara saat kelas 1 SMA oleh seorang jamaah mesjid di deket rumah saya.

Nama beliau adalah Pak Habib, lengkapnya Habiburrahman (tanpa Al Shirozy). Beliau hanya bertanya pada saya

"Agah, umur kamu berapa?" 17, kata saya waktu masih muda hehehe...

"Berarti malaikat sudah mencatat amalan kamu selama 2 tahun, betul ?" Betul juga

"Yakin amalan kamu diterima ?" Mana kutahu pak

"Udah tau syarat amalan diterima ?" Hmm...yang penting ikhlas kan

"Gimana seandainya amalan yang udah kamu kumpulkan, kehapus semuanya ?"

Wah GAWAT dong, pikir saya. Maka, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas-lah yang akhirnya mengantarkan saya menjadi "gila" dalam membaca buku dan memburu pengajian. Pernah dalam satu waktu, uang jajan saya sebulan saya habiskan semua di Pasar Buku terbesar di Asia Tenggara, Pasar Palasari.

Saya datangi pengajian bapak-bapak di dekat rumah, saya kejar Aa Gym dan Pak Aam. Saya hadiri tabligh akbar bertemakan jihad di FUUI pimpinan Ust. Athian Ali, saya menginap di PUSDAI karena ada acara Mabitnya Ust.Saiful Islam, hingga sekarang berlabuh di Wahdah-Islamiyah.

Jazaakallah pada pak Habib, karena walaupun sekarang beliau sudah tidak tinggal lagi di kompleks perumahan saya, namun namanya masih saja berkibar sebagai ketua sekaligus guru besar bela diri Thifan se-Indonesia. Sebuah beladiri yang berasal dari Muslim China dengan ciri khas Ikrar Tauhid. Padahal, dulu pas saya dimentor oleh beliau, saya sama sekali ngga tahu kalau pria berperawakan kurus dan berkulit putih ini adalah orang yang "menyeramkan".

4. Siapa yang mengajak saya pertama kali berorganisasi ? Sebentar...walau dulu pas SMP pernah ikutan Pramuka *sekarang masih ada ngga ya?* dan pas SMA pernah ikut Pendak Silat *cieeh*, tapi saya merasa bener-bener berorganisasi saat saya masuk Keluarga Muslim (GaMus), sebuah organisasi dakwah di kampus saya. Ceritanya saya teh lagi duduk-duduk abis sholat dzuhur di masjid, trus ada manusia dengan jenggot overdosis dan postur gempal mendekati saya. "Agah ya, kenalin saya Helma, berminat masuk Gamus ngga?"

Akibat kalimat simple ini, saya menjadi ketagihan aktif. Saya yang dulunya jarang pisan punya jabatan strategis, mendadak menjabat dimana-mana. Baik jabatan struktural organisasi maupun temporer kepanitiaan. Walaupun harus saya akui, saat itu memang masa-masa nafsu "ingin jabatan" sedang menguasai jiwa. Apapun motif organisasi saat itu, baik nasionalis, agamis, maupun bisnis saya masukin semua. Sampai saya pernah nyasar ke pusatnya aktifis-aktifis nasional di Masjid Salman ITB.

Dengan berorgansasi juga saya mendapatkan efek samping, yaitu public speaking skill. Dari awalnya cuma ngomong di depan temen-temen pas rapat, hingga pernah menjadi moderator tokoh-tokoh nasional seperti misalnya Ust. Jefry Al Buchari. Saya juga pernah diberi kesempatan untuk mendampingi pak Nurkuntjoro, mantan CEO Tupperware Indonesia yang menutupi kerugian kumulatif perusahaan selama 72 bulan hanya dengan keuntungan selama beliau memimpin 18 bulan.

Back to Mr. Helma Agustiawan, sekarang beliau memimpin sebuah embrio LSM di bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Kabarnya, beliau sedang menjalani seleksi untuk menjadi fellow-nya Ashoka Foundation. Sebuah LSM terbaik di dunia dengan seleksi kemitraan yang super ketat. Ok deh, semoga sukses ya kang !

Kesimpulan :

Maksud dari tulisan diatas bukanlah sekedar ucapan terimakasih dan nostalgia masa lalu. Namun saya ingin berbagi, bahwa ternyata SEBUAH AJAKAN SEDERHANA DAPAT BERPENGARUH BESAR dalam kehidupan seseorang. Apalagi bila ajakan tersebut positif. Ajak mengajak sebenarnya bisa mendatangkan passive income bagi kita. Karena bila seseorang yang kita ajak menuju kebaikan melaksanakan terus kebaikan tersebut. Maka janji Allah, otomatis pahalanya akan ikut mengalir ke dalam catatan amal kita.

Jadi, siapa yang anda ajak ?

Thursday, May 03, 2007

SIDANG MAGANG

Anugerah Perdana NPM : 103400723
akan melaporkan hasil magangnya dgn judul

STRATEGI TURNAROUND
KLINIK KONSULTASI BISNIS UKM & KOPERASI JAWA BARAT
MELALUI KEMITRAAN DENGAN LEMBAGA TERKAIT

Mohon Doa Restu
Khususnya dari para penggemar
Hehehe...

UPDATE :
Alhamdulillah, berkat dukungan dari berbagai pihak, sidang laporan magang tersebut meraih nilai tertinggi dengan skor 3,64 alias A.

Mungkin karena tema yang dipilih agak "beda" sama temen-temen yang lain, yaitu dunia Usaha Kecil Menengah dan Koperasi. Soalnya temen-temen yang lain mah banyak-banyaknya tentang perusahaan gede.

Tapi, perjuangan belum usai karena masih harus proposal, sidang proposal, skripsi, sidang skripsi, dan akhirnya baru deh... wisuda !!!

NB : Nikah mah kapan-kapan aja =P